Rabu

News IT

1. Teknologi hardware terbaru

a. Hard Disk Drive 1.8

Divisi media penyimpanan Toshiba mengeluarkan lima macam Hard Disk Drive dengan ukuran 1.8" dan kapasitas sebesar 120GB untuk mobile PC, untuk ultra-mobile PC disediakan kapasitas sebesar 60GB dan 80GB, sedangkan dua produk lainnya yang memiliki kapasitas 60GB ditujukan untuk aplikasi CE.

Tiga produk utama yang ditujukan untuk aplikasi PC normal di mobile PC dan ultra-mobile PC adalah 120GB MK1214GAH, 60Gb MK6028GAL, dan yang paling ringan 80GB MK8025GAL. Berat HDD-HDD ini 2 gram lebih ringan dari HDD 1.8" lainnya. Tiga model ini dilengkapi dengan interface PATA, buffer sebesar 2MB. dan format 512byte per sektor. Tiga produk ini merupakan pilihan cocok untuk tablet, mobile PC, ultra-portable, ultramobile PC (UMPC), dan aplikasi lainnya.

Untuk aplikasi CE, Toshiba memberikan produk khusus dengan tinggi 5mm dan atribut spesial untuk produk-produk genggam seperti kamera digital dan video. Yang pertama, MK6014GAL menawarkan kecepatan putaran 4,200 RPM dan2MBbuffer untuk kecepatan pengiriman data, sedangkan MK6015GAA dengan 3,600RPM menawarkan operasi yang lebih tenang.

Dengan ekspansi produk ini, Toshiba menarget market dan aplikasi baru untuk bentuk HDD 1.8".

b. Dell Umumkan Netbook Super Tipis Inspiron 12

Di acara jumpa pers Dell di Shanghai, Dell memperlihatkan produk netbook terbarunya yang selain sangat tipis juga merupakan produk netbook dengan ukuran layar terbesar dunia — Dell Inspiron 12 yang merupakan saudara kandung dari netbook Inspiron 9. Sesuai namanya, Dell Inspiron Mini 12 memiliki layar berukuran 12 inci, sebenarnya sudah pantas disebut sebagai sebuah laptop, walaupun Dell tetap bersikeras menyebut produk ini sebagai netbook, menjadikan produk ini “netbook” terbesar di dunia.
Dell Inspiron 12 Tampak Depan

Dell Inspiron 12 tampak samping

Inspiron Mini 12 sudah mulai dijual di Jepang dengan peluncuran “global” (walaupun dikatakan global, mereka hanya mengatakan Australia, Amerika dan Eropa) pada bulan November dengan harga mulai dari $600. Produk ini dirancang untuk pengguna yang sering bepergian dan gemar menjelajah web dengan spesifikasi utama:

* Layar 12,1 inci WXGA
* Menggunakan prosesor Intel Atom ‘Silverthorne‘ Z520 (1.3GHz) atau Z530 (1.6GHz) yang sebenarnya didesain untuk MID (mobile internet devices) dan bukan netbook
* Windows Vista Home Basic (versi Ubuntu dan XP akan menyusul)
* Mengemas webcam
* 1GB RAM
* Hard disk 60 atau 80GB

Walaupun tidak akan memiliki kinerja yang sebanding dengan produk seperti MacBook Air, terutama setelah dipersenjatai dengan chipset 9400M buatan NVIDIA, dengan harga jual murah produk ini berpotensi menjadi solusi ideal bagi Anda yang membutuhkan laptop portabel dengan harga murah. Fakta bahwa Inspiron 12 juga memiliki tampilan modis dan sangat tipis juga tentu saja merupakan satu lagi nilai jual besar saat ini, di mana para vendor laptop berlomba untuk membuat laptop-laptop tipis dengan desain menarik.

Kunjungi APCMag untuk ulasang lengkap netbook baru dari Dell ini. (via BusinessWire)
c. Teknologi Mengubah Bohlam Lampu Menjadi Wi-Fi Dikembangkan

Boston University (BU) mengumumkan dimulainya sebuah program yang disponsori National Science Foundation untuk mengembangkan teknologi komunikasi nirkabel yang berbasiskan cahaya, bukan gelombang radio (RF) yang biasa digunakan oleh sinyal Wi-Fi. Ilmuwan berharap teknologi ini kelak dapat digunakan untuk menumpangkan komunikasi data pada light emitting diodes (LED) hemat daya untuk menciptakan “Smart Lighting” yang lebih cepat dan aman daripada teknologi jaringan yang ada saat ini.

Tujuan akhir dari riset ini adalah untuk mengembangkan teknologi komunikasi yang dapat membuat LED setara dengan akses poin Wi-Fi secara fungsional.

“Bayangkan jika komputer, iPhone, TV, radio dan thermostat dapat berkomunikasi dengan Anda saat memasuki ruangan hanya dengan menekan tombol lampu pada dinding tanpa menggunakan seperangkat kabel,” kata Profesor BU Engineering Thomas Little. “Ini dapat dilakukan dengan jaringan komunikasi berbasis LED yang juga sekaligus menyediakan cahaya — semua ini dengan penggunaan daya yang rendah, dapat diandalkan, dan bebas gangguan gelombang elektromagnetik.
Jaringan komputer melalui lampu

Pada akhirnya, system ini diharapkan dapat menggantikan system pencahayaan yang ada saat ini, seperti mengganti bohlam lampu dengan LED.”

Ilmuwan Boston University akan berkonsentrasi pada pengembangan aplikasi jaringan komputer, khususnya teknologi optik solid state yang kelak akan menjadi tulang punggung jaringan ini.

“Ini adalah kesempatan unik untuk menciptakan teknologi penting yang tidak hanya memungkinkan efisiensi daya dalam pencahayaan namun juga menciptakan teknologi nirkabel yang aman,” tambah Little. “Sembari kita mengalihkan sistem pencahayaan tradisional menjadi LED dalam beberapa tahun mendatang, kita juga dapat secara simultan membangun infrastruktur komunikasi yang lebih cepat dan aman dengan biaya terjangkau bersamaan dengan aplikasi yang baru dan tak terpikirkan sebelumnya.”

Dengan semakin populernya sistem pencahayaan dengan LED, jaringan komunikasi berbasis cahaya besar yang luar biasa besar akan dapat diciptakan. Sebuah alat nirkabel yang berada dalam jangkauan LED dapat mengirimkan dan menerima data melalui cahaya, pada awalnya dengan kecepatan 1 hingga 10 megabit per detik — didukung oleh setiap LED yang berfungsi sebagai akses poin jaringan. Jaringan seperti itu akan menawarkan potensi penggunaan badwith yang jauh labih besar dari teknologi RF yang ada saat ini.

Terlebih lagi, karena cahaya tidak menembus permukaan seperti dinding, teknologi ini juga memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi karena komunikasi data tidak dapat disadap dari luar. Di sisi negatifnya, sifat cahaya ini akan menyulitkan akses jaringan dari ruangan yang berbeda, hal ini berarti juga koneksi jaringan hanya didapatkan saat lampu dinyalakan. Terlebih lagi cahaya LED membutuhkan jauh lebih sedikit daya dibandingkan teknologi RF sehingga akan lebih hemat biaya dalam jangka panjang.

2. Teknologi internet terbaru
a. Yahoo Luncurkan Layanan Web Analytics Gratis
Yahoo pada hari Rabu kemarin mengumumkan selesainya proses rebranding dan modifikasi dari IndexTools yang diperkenalkan kembali sebagai Yahoo Web Analytics. Sebelumnya berupa produk yang ditargetkan untuk pelanggan kelas korporat, Yahoo Web Analytics akan dijadikan produk analytics untuk konsumen maupun bisnis kecil. Layanan ini akan digelar secara bertahap mulai sekarang hingga tahun depan.

Yahoo mengakuisisi IndexTools bulan April lalu dan dengan segera membuatnya menjadi layanan gratis. Keunggulan terbesarnya dibandingkan dengan Google Analytics adalah penyajian datanya yang diperbaharui secara real time (dalam hitungan menit) sehingga pemilik situs mampu memantau trafik situs mereka dengan akurat. Sebagai perbandingan, Google Analytics diperbaharui selama 24 jam sekali.

Kedua layanan gratis ini memberikan fitur chart dan grafik yang mudah dibaca untuk pelaporan data dan layanan yang terintegrasi kuat dengan layanan masing-masing perusahaan lainnya. Sebagai contoh, pengguna yang sudah memiliki akun Gmail sebelumnya dapat menggunakan akun yang sama untuk mengakses Google Analytics. Saya harap Google juga akan mengikuti jejak Yahoo dan menambahkan fitur update real time kepada layanannya.

Apabila tertarik mencoba layanan ini Anda masih harus bersabar sebentar lagi. Menurut sebuah artikel di blog Yahoo bahwa versi baru dari Web Analytics sudah tersedia untuk para pengiklan dan pengembang pihak ke-tiga, sebentar lagi para pengguna Yahoo Small Business juga akan diundang untuk mencoba layanan ini sebelum akhirnya diluncurkan ke publik. (via CNet)

Selain menggunakan merk baru, beberapa perubahan IndexTools mencakup situs baru dan beberapa perubahan pada layanan itu sendiri. Pondasi layanan tersebut juga telah diperbaharui untuk mencapai skalabilitas dan kompatibilitas dengan infrastruktur Yahoo, mendukung:

1. Yahoo! Store

2. Yahoo Developers (Y!OS)

3. Yahoo! Head Advertisers (Microsites)
b. Zoho Mail Datang dengan Google Gears, Mendahului Gmail

Zoho Mail, aplikasi webmail dari penyedia aplikasi berbasis web Zoho telah diluncurkan — dan berita besar dalam pengumuman ini bukan hanya keluarnya Zoho Mail dari tahap private beta, melainkan dukungannya terhadap pemakaian offline, sebuah fitur yang menggunakan teknologi Gears yang diciptakan Google. Sepanjang pengetahuan saya, Zoho Mail adalah aplikasi webmail pertama yang mendukung penggunaan offline, bahkan mengeluarkan fitur ini lebih cepat dari Gmail, produk milik pencipta Gears sendiri.

Apabila Anda sudah mempunyai akun di Zoho, cukup kunjungi http://mail.zoho.com di mana akun Email Anda sudah menunggu. Semua pengguna Zoho akan diberikan alamat email @zoho.com. Zoho Mail juga dapat dikonfigurasi untuk mengirim dan menerima email dari akun email lain menggunakan POP, dukungan IMAP akan ditambahkan sebentar lagi.
Penggunaan Offline

Fitur paling revolusioner yang ditawarkan Zoho Mail adalah penggunaan offline. Apabila Anda sudah menginstal Gears (untuk saat ini hanya mendukung IE dan Firefox), Anda dapat mengkonfigurasi Zoho untuk mengunduh email-email Anda untuk dipakai tanpa menggunakan koneksi internet. Untuk mulai menggunakan fitur ini cukup klik “Setup Offline” di bagian atas halaman dan setelah melengkapi halaman konfigurasi, Zoho Mail akan secara otomatis menggunakan mode offline/online sesuai konektivitas Anda.

Saat offline Anda juga dapat mengirimkan email seperti biasa, saat Anda kembali online email-email yang ada dalam Outbox akan langsung dikirimkan
Fitur Zoho Mail

Jumlah fitur yang ditawarkan Zoho cukup lengkap, mengkombinasikan beberapa fitur yang kita lihat dari berbagai aplikasi mail yang ada. Zoho Mail memberikan opsi untuk mengorganisasi email Anda ke dalam folder seperti tradisional ataupun menggunakan label seperti yang ditawarkan Gmail. Untuk menampilkan email, Zoho Mail juga mendukung baik tampilan email tradisional (Yahoo Mail, Outlook) ataupun tampilan yang menyusun email ke dalam bentuk percakapan (Gmail).

Zoho juga sudah mengintegrasikan Zoho Chat dan memiliki tampilan mobile yang dioptimisasi untuk iPhone.

Zoho Chat

http://i191.photobucket.com/albums/z193/udaramaya/zoho-iphone.gif

Gmail tiga bulan lalu sudah menambahkan dukungan offline untuk Calendar dan sebagai seorang penggemar Gmail, saya juga berharap Gmail akan segera menambahkan dukungan ini.

3. Bahasa pemrograman terbaru

1. Dari C ke Ruby

Ketika pertama kali Anda melihat kode Ruby, Anda akan teringat pada bahasa-bahasa pemrograman yang biasa Anda gunakan sebelumnya. Ini memang sengaja. Banyak sintaks Ruby yang sudah biasa digunakan oleh pengguna Perl, Python dan Java (juga termasuk bahasa-bahasa lain), jadi Jika Anda telah menggunakan bahasa-bahasa tersebut, belajar Ruby menjadi sangat mudah!

Dokumen ini terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama dimaksudkan sebagai ringkasan dari apa yang bisa Anda harapkan ketika melihat dari bahasa X ke Ruby. Bagian kedua membahas fitur-fitur utama Ruby dan bagaimana fitur-fitur ini dibandingkan dengan apa yang sudah terbiasa Anda lakukan di bahasa lain.

Sulit menguraikan perubahan kode C atau C++ jika ditulis dalam Ruby karena perbedaan diantara mereka besar. Satu alasannya adalah Ruby melakukan banyak hal untuk anda. Ini berbeda dengan kenyataan bahwa di dalam C anda harus melakukan segalanya sendiri. Tujuan Ruby adalah untuk membuat pekerjaan programmer lebih gampang dengan cara melakukan hal-hal yang bisa diotomatisasi.

Ruby disebut dynamically typed language, berbeda dengan C yang statically typed. Perbedaan paling terlihat adalah: pada dynamically typed language sebuah variable bisa menunjuk ke obyek-obyek dengan tipe-tipe berlainan.

Misalnya, kalau pada bahasa C++ variabel siapa hanya bisa merujuk pada obyek bertipe Manusia (dan turunannya), pada bahasa Ruby variabel tersebut (dan variabel apa pun) bisa merujuk pada obyek bertipe Manusia, Pegawai, Perempuan, atau obyek yang lain, meski pun objek tersebut bukan turunan dari obyek Manusia.

Implementasi Ruby yang sekarang menjalankan kode Ruby lebih lambat daripada implementasi C atau C++ menjalankan C atau C++ code yang setara. Tetapi, Anda akan terkejut betapa cepat dan gampangnya menyelesaikan sebuah program dengan Ruby dan juga betapa sedikitnya kode yang Anda harus tulis. Ruby jauh lebih jelas daripada C++—anda pasti akan suka.

Lagipula, Anda bisa menulis extension module untuk Ruby dengan C. Module tersebut bisa dipakai dari Ruby code sama seperti module-module lainnya. Dengan cara ini, bagian kode Ruby Anda yang sensitif terhadap kecepatan eksekusi bisa diganti dengan C.

Dan tentu saja Ruby sendiri ditulis dengan C.
Contoh Source Code

Berikut ini adalah contoh program untuk menjumlahkan dua angka (diinputkan dari keyboard) di C:

#include



int main(int argc, char *argv[])

{

int a, b, c;



scanf("%d", &a);

scanf("%d", &b);



c = a + b;

printf("%d\n", c);

}

Anda dapat menuliskan program tersebut di Ruby sebagai berikut:

a = gets.to_i

b = gets.to_i

c = a + b

puts c

Sumber: A Very Quick Comparison of Popular Languages for Teaching Computer Programming
Kemiripan Ruby dengan C

Seperti di C, di Ruby,...

· Anda bisa memprogram secara prosedural jika Anda suka (tetapi di balik layar sebenarnya kode Ruby Anda tetap berorientasi obyek).

· Kebanyakan operator sama (termasuk operator compound assignment dan bitwise). Tetapi Ruby tidak punya ++ atau --.

· Anda punya __FILE__ dan __LINE__.

· Anda juga punya konstanta, tetapi tidak ada keyword khusus const. Konstanta menggunakan pengaturan penamaan, yaitu variabel yang diawali dengan huruf kapital adalah untuk konstanta. Misalnya NAMA_PERUSAHAAN.

· String dapat menggunakan petik tunggal (tanpa interpolasi) maupun petik ganda (dengan interpolasi).

· String bersifat mutable yaitu isinya bisa berubah meskipun objeknya sendiri tidak berubah.

· Sama seperti man, Anda juga bisa membaca dokumentasi langsung di terminal Anda dengan menggunakan perintah ri.

Tersedia command-line debugger.
Kemiripan Ruby dengan C++

Sama seperti di C++, di Ruby,...

· Anda punya banyak operator-operator yang sama (bahkan ::). Operator << juga sering digunakan untuk append elemen ke list. Tetapi perlu dicatat: di Ruby Anda tidak akan pernah menggunakan ->, di Ruby selalu menggunakan ..

· Ada public, private dan protected. Namun perlu diperhatikan bahwa arti semantiknya mirip, namun tidak sepenuhnya sama dengan penggunaan C++.

· Sintaks inheritance (penurunan kelas) sama satu karakter juga, tetapi menggunakan < bukan :.

· Anda bisa menaruh kode Anda dalam “module”, mirip kalau di C++ Anda menggunakan namespace.

· Ada juga Exception yang kurang lebih sama tetapi berbeda keyword.
Perbedaan-Perbedaan Ruby dengan C

Tidak seperti C, di Ruby,...

· Obyek bersifat strongly typed (dan nama-nama variabel tidak punya type sama sekali). Obyek bisa berubah type, tapi Ruby akan selalu mengecek type obyek pada saat melakukan sesuatu. Bila Anda memanggil method atau instance variable yang tidak ada, Ruby akan memberikan pesan kesalahan.

· Tidak ada macro ataupun preprocessor. Tidak ada cast. Tidak ada pointer (juga tidak ada pointer arithmetic). Tidak ada typedef@s, @sizeof, maupun enum.

· Tidak ada file-file header. Anda cukup definisikan function Anda (biasanya disebut method di Ruby) dan kelas pada file source code utama.

· Tidak ada #define. Cukup gunakan konstanta.

· Di Ruby 1.8, kode diinterpretasi pada saat run-time daripada di_compile_ ke machine-code ataupun ke byte-code.

· Semua variabel ada di heap. Lebih jauh, Anda tidak perlu membebaskan variabel, sudah ada garbage collector untuk itu.

· Argument-argument di metode (atau function) di pass by reference, bukan by value.

· require 'foo' bukan #include atau #include "foo".

· Anda tidak bisa drop down ke assembly.

· Tidak pakai semicolon (titik koma ;) di tiap akhir baris kode.

· Tidak perlu pakai buka dan tutup kurung untuk if dan while untuk ekspresi kondisi.

· Buka dan tutup kurung untuk pemanggilan metode (atau function) boleh dipakai boleh juga tidak (opsional).

· Biasanya Anda tidak menggunakan kurung kurawal (brace) untuk mengakhiri banyak baris (seperti perulangan while), karena Anda menggunakan keyword end.

· Keyword do digunakan untuk “blok”. Jadi tidak ada “do statement” seperti di C.

· Istilah “blok” berbeda dengan C. Blok adalah untuk blok kode yang Anda asosiasikan dengan pemanggilan metode sehingga body metode bisa memanggil blok saat kode dijalankan.

· Tidak ada deklarasi variabel. Anda langsung bisa assign nama baru ke variabel disaat Anda memerlukan variabel.

· Ketika dites, hanya false dan nil yang dianggap value false. Semuanya selain itu adalah true (termasuk 0, 0.0 dan "0").

· Tidak ada char, yang ada string 1-letter.

· String tidak diakhiri dengan null byte. Pada Ruby 1.8 elemen pembentuk String merupakan byte, dan Ruby belum membedakan antara string single-byte dan multibyte (misalnya encoding Unicode, dsb.), namun ada beberapa library yang berguna untuk mendukung aplikasi internasional di Ruby.

· Array literal masuk dalam kurung kotak (bracket), bukan dalam kurung kurawal (brace).

· Array secara otomatis membesar dan semakin membesar ketika Anda menambahkan elemen-elemen lagi ke array.

· Jika Anda menambahkan dua array, Anda kembali dengan array baru yang membesar (tentu, dialokasikan di heap) daripada melakukan aritmetik pointer.

· Pada sebagian besar kasus, semua hal adalah berupa expression (misalnya, statemen while sebenarnya menghasilkan sebuah rvalue).
Perbedaan-perbedaan Ruby dengan C++

Tidak seperti C++, di Ruby,...

· Tidak ada reference secara eksplisit. Jadi setiap variabel di Ruby sudah otomatis dereference obyek tersebut. Apabila di C++ ada perbedaan antara orang.nama dengan orang->nama, di Ruby hanya ada orang.nama. Sintaks &orang juga tidak diperlukan di Ruby.

· Obyek strongly tetapi dynamically typed. Jadi runtime-lah yang menentukan at runtime (disaat runtime) bahwa suatu pemanggilan metode berjalan atau tidak.

· Konstruktor dinamakan initialize ketimbang nama kelas.

· Semua metode selalu virtual.

· Nama variabel (static) kelas selalu diawali dengan @ (seperti @total_widget).

· Anda tidak bisa langsung mengakses variabel member, semua akses ke variabel member public (kalau di Ruby dikenal sebagai atribut) dipanggil lewat metode.

· Pakai self, bukan this.

· Beberapa metode diakhiri dengan ’?’ atau ’!’. Sebetulnya tanda tanya dan tanda seru tersebut juga merupakan bagian dari nama metode.

· Tidak ada multiple inheritance. Tetapi Ruby punya “mixin” (jadi Anda bisa “inherit” / menurunkan semua metode instan dari module).

· Ada pengaturan penamaan (mis. nama kelas selalu diawali dengan huruf kapital, nama variabel lokal diawali dengan huruf kecil).

· Buka dan tutup kurung untuk pemanggilan metode boleh dipakai boleh juga tidak (opsional).

· Anda bisa membuka lagi kelas kapan saja dan menambahkan metode-metode ke kelas tersebut.

· Tidak perlu C++ template (karena Anda bisa assign obyek apa saja ke suatu variabel, dan type akan diketahui ketika runtime). Juga tidak ada casting.

· Iterasi dilakukan dengan sedikit berbeda. Di Ruby, Anda tidak menggunakan obyek iterator terpisah (seperti vector::const_iterator iter) tetapi obyek Anda cukup melakukan mixin module Enumerator dan memanggil metode seperti obyek_saya.each.

· Hanya ada dua container type, yaitu Array dan Hash.

· Tidak ada konversi tipe dan typecasting. Dengan Ruby, Anda akan mengetahui kenapa hal tersebut tidak diperlukan.

· Mendukung multithreading, tetapi di Ruby 1.8 masih “green thread” (diimplementasikan hanya dengan interpreter) yang didukung.

· Library unit testing sudah standar bawaan di Ruby.

Tidak ada komentar: